Nama : Indri Suprapti
Npm : 20208645
Kelas : 4EB06
Adopsi Sistem Akuntansi
berbasis IFRS bukanlah pilihan bagi Indonesia, tapi keharusan, mengapa? Karena
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai
anggota Forum G20.
Bagi Indonesia, standar akuntansi yang berlaku umum adalah PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang belum mengadopsi penuh standar akuntansi international (IFRS). Standar akuntansi yang digunakan di Indonesia masih mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard).
Bagi Indonesia, standar akuntansi yang berlaku umum adalah PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang belum mengadopsi penuh standar akuntansi international (IFRS). Standar akuntansi yang digunakan di Indonesia masih mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard).
Dengan kondisi PSAK
demikian, akan menjadi penghalang dan hambatan bagi perusahaan di indonesia
BUMN dalam memasuki pasar global khususnya bagi BUMN yang akan melakukan
listing di Bursa Efek Indonesia karena laporan keuangan yang tidak standar dan
dapat diinteprestasikan berbeda oleh calon investor.
IFRS (International Financial
Reporting Standard) adalah standar akuntansi internasional yang diterbitkan
oleh IASB (International AccountingStandard Board).
Di mana disusun oleh 4 organisasi
utama dunia yaitu
- (IASB) Badan Standar Akuntansi Internasional
- (EC) Komisi Masyarakat Eropa
- (IOSOC) Organisasi Internasional Pasar Modal
- (IFAC) Federasi Akuntansi Internasional
Natawidnyana (2008) menyatakan
bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan
International Accounting Standard (IAS). Kemudian IASB mengadopsiseluruh IAS
dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.
Standar yang diterbitkan?
Setelah tahun 2001:
- International Financial Reporting Standard (IFRS)
- Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)
Sebelum tahun 2001 :
- International Accounting Standard (IAS)
- Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC)
Konvergensi IFRS?
Pengertian konvergensi IFRS yang
digunakan merupakan awal untuk memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus
diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi
IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh
ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRSs sebagaimana yang diatur
dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS
menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Tujuan akhir dari konvergensi IFRS
adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi sedikitpun. Di sisi lain,
tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman
konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan di Indonesia tidak dilakukan
secara full adoption.
Sistem kepengurusan perusahaan di
Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan komisaris (dual board system)
berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca, sebagai
contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang
melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS
menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Indonesia akan mengadopsi IFRS
secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada
dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy
mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan tertentu.
Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada gradual
strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh
negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran Konvergensi IFRS tahun
2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1
Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di
Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari
konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan
SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global
melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund
raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan
laporan keuangan.
Apa manfaat konvergensi IFRS?
Diantaranya adalah :
- Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
- Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
- Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
- Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
- Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Alasan perlunya konvergensi ke
IFRS?
Dengan dilakukannya konvergensi
PSAK ke IFRS maka :
- Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
- Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
- Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
- Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
- Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
- Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
Permasalahan yang dihadapi dalam
impementasi dan adopsi IFRS?
Diantaranya adalah
:
- Translasi Standar Internasional
- Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
- Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
- Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.
0 komentar:
Posting Komentar