Npm : 20208645
Kelas : 4EB06
Historical cost jika dikaitkan dengan karakteristik
kualitatif laporan keuangan, tingkat keterandalan (reliability) tinggi, namun
keberpautan (relevance)
rendah. Hal ini dikarenakan dasar dari pencatatan adalah bukti transaksi yang
telah terjadi di masa lalu. Transaksinya sudah terjadi dan dapat dibuktikan,
membuat keterandalan tinggi. Namun transaksi itu terjadi di masa lalu sehingga
keberpautan rendah. Jika dilihat secara konseptual, akuntansi merupakan alat
untuk ‘mengcapture‘
kejadian-kejadian ekonomik dalam suatu entitas dan melaporkannya dalam laporan
keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi diciptakan sebagai alat
pelaporan kejadian ekonomik historis.
Jika dibandingkan dengan historical cost, fair value tingkat
keterandalan lebih rendah namun keberpautan tinggi. Hal ini dikarenakan fair value tidak
didasarkan pada keterjadian transaksi (transaksi belum terjadi) namun berdasar
pada nilai perusahaan saat ini jika transaksi dilakukan (misalnya harga dalam
jual beli mengikat, harga pasar aktif terkini, harga pasar sejenis, atau
berdasar model perhitungan yang dijustifikasi oleh appraisal). Sehingga, karena
transaksi tidak terjadi dan tidak ada bukti transaksi, fair value tingkat
keterandalannya lebih rendah. Namun, fair
value menunjukkan
nilai terkini sehingga keberpautan tinggi.
Fair
value yang
tidak berdasarkan pada transaksi yang terjadi, membuat patton & littleton
menganggap bahwa fair value kurang pas
jika dijadikan sebagai alat ukur dalam laporan keuangan utama. Namun, untuk
menunjukkan seberapa bernilainya entitas saat ini, fair value dapat
digunakan untuk melengkapi historical
cost.
Dalam IFRS, fair value untuk aset
merupakan sebuah pilihan metode pengukuran selainhistorical cost. Untuk instrumen
keuangan tertentu, fair
value merupakan suatu
keharusan. Hal ini dikarenakan fair
value bertujuan
untuk menunjukkan seberapa bernilainya aset/instrumen keuangan saat ini.
Sehingga untuk instrumen keuangan yang tujuan dari penyajiannya lebih
mengutamakan nilai jika saat ini dijual, atau pengguna laporan keuangan lebih
membutuhkan informasi mengenai seberapa bernilainya instrumen keuangan
tersebut, fair value lebih tepat untuk digunakan.
Keunggulan
menggunakan Historical Cost :
1.
hasil penilaiannya dapat di verifikasi
2.
memberi data yang dapat di bandingkan
3.
tidak menyajikan holding gain and loss
4.
menyajikan data yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen
dan investor, data yang di gunakan dapat memprediksi masa depan
Kelemahan
menggunakan Historical Cost Menurut Muijono :
1. adanya pembebanan biaya yang terlalu
kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu akan di
bebani biaya yang didasarkan pada suatu nilai uang yang telah di tetapkan
beberapa periode yang lalu pada saat terjadinya pencatatan biaya tersebut.
2. nilai aktiva yang dicatat dalam neraca
akan mempunyai nilai yang lebih rendah jika di bandingkan dengan perkembangan
harga daya beli uang sekarang.
3. alokasi biaya untuk depresiasi,
amortisasi, akan di bebankan terlalu kecil dan akan menagkibatkan laba di
hitung terlalu besar.
4. laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan
oleh perhitungan laba/rugi yang didasarkan pada asumsi adanya stable monetary
unit tdak lah riil apabila diukur dengan perkembangan daya beli uang yang
berlangsung.
5. perusahaan tidak akan mempertahankan
real capitalnya dan ada kecenderungan terjadinya canibalisme terhadap modal
sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan pembagian laba yang lebih
besar daripada semestinya.
6. menyalahi mathematical principle karena
berbaai himpunan yang tidak sama dijumlah kan menjadi satu, dan
7. disamping hal-hal diatas akan timbul
kesulitan-kesulitan bagi manajemen perusahaan apabila harus mendasarkan laporan
akuntansi yang disusun berdasarkan asumsi adanya stable monetary unit setelah
mengetahui mengenai historical cost, saya akan menjelaskna mengenai fair value
accounting sehingga kita dapat membandingkan antara keduanya..
keunggulan
menggunakan Fair Value menurut Penman (2007:33) :
1. investor-investor berkaitan dengan
nilai bukan biaya, maka melaporkan fair value
2. dengan berlalu nya waktu harga historis
menjadi tidak relevan didalam menaksir posisi keuangan suatu entitas. harga
menyediakan informasi terbaru sekitar nilai dari asset-asset.
3. akuntansi fair value melaporkan asset
dan kewajiban dalam carayang ekonomis akan memperhatikan mereka ; fair value
mencerminkan unsur pokok ekonomi yang benar
4. akuntansi fair value melaporkan
economic income
5. fair value adalah pengukuran berbasis
pasar yang tidak di pengaruhi oleh faktor-faktor khusus untuk entitas tertentu.
Kelemahan
dari Fair Value menurut Tim Krumwiede (2008:38) :
1. opurtunistik dan ketidakjujuran manajemen
dapat mengambil keuntungan dari penilaian dan estimasi yang digunakan dalam
proses manipulasi dan mengurutkan angka pada hasil dalam angka pendapatan yang
di inginkan.
2. meskipun bermaksud baik namun perkiraan
manajemen mengenai fair value bisa menjadi salah pada luas berbagai prediksi
dan asumsi yang salah
0 komentar:
Posting Komentar